Bekasi, 27 Agustus 2025 – Gerakan Pemuda (GP) Ansor melalui Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) kembali menorehkan langkah penting dalam upaya penguatan ekonomi kader dan masyarakat. Bertempat di Kelurahan Jati Cempaka, Kota Bekasi, pada Selasa (26/8), GP Ansor resmi meluncurkan Warung BUMA. Inisiatif ini tidak hanya menjadi program ritel semata, melainkan bagian dari strategi besar untuk menciptakan kemandirian ekonomi berbasis desa.

Peluncuran Warung BUMA di Bekasi sekaligus menandai telah beroperasinya 24 Warung BUMA lain di berbagai daerah, sejak perintisan pertama di Gorontalo. Model usaha ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana sinergi organisasi masyarakat, koperasi, dan sektor swasta mampu menghadirkan ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan.

Komitmen Penguatan Ekonomi Desa

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Addin Jauharudin, menegaskan bahwa keberadaan Warung BUMA lahir dari semangat kolaborasi. Dukungan dari Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) dinilai sebagai kunci untuk menggerakkan ekonomi rakyat dari tingkat akar rumput.

“Alhamdulillah, sudah ada 24 Warung BUMA di seluruh Indonesia sejak pertama kali dimulai di Gorontalo dan sekarang di Bekasi. Ini merupakan kerja sama seluruh pihak, termasuk dengan Kopdes Merah Putih untuk menguatkan ekonomi nasional dari desa-desa,” ujar Addin.

Addin menambahkan, Warung BUMA dirancang untuk menjadi wadah usaha kader Ansor yang terhubung dengan rantai pasok modern. Barang-barang kebutuhan sehari-hari dipasok oleh Indogrosir, sementara aspek pembiayaan didukung oleh Bank Mandiri. Kombinasi ini menciptakan model usaha yang lebih efisien, transparan, dan menjanjikan keberlanjutan jangka panjang.

“Jadi secara ekosistem sudah mapan. Pembiayaan kredibel dan barang-barangnya berkualitas tinggi. Ini modal besar untuk mengaktivasi kegiatan ekonomi masyarakat desa. Keuntungannya juga kembali ke masyarakat desa,” tegasnya.

Kolaborasi dengan Indomaret Group

Direktur Utama BUMA Holding, Firmana Tri Andika, menekankan bahwa lahirnya Warung BUMA tidak terlepas dari tindak lanjut kerja sama GP Ansor dengan Indomaret Group. Menurutnya, kolaborasi ini membuka peluang kader Ansor untuk masuk ke sektor ritel modern dengan pengelolaan yang lebih profesional.

“Kita ingin memastikan bahwa dengan Warung BUMA, juga ada Kopdes Merah Putih, pengelolaannya ke depan bisa profesional, terintegrasi. Sehingga kebutuhan masyarakat bisa terjangkau tanpa mengurangi kualitas, dan ekonomi lokal bisa tumbuh,” jelasnya.

Dengan dukungan mitra strategis tersebut, Warung BUMA diharapkan menjadi instrumen efektif untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mendorong tumbuhnya usaha kecil di tingkat desa.

Optimisme Anak Perusahaan BUMA

Senada dengan itu, Direktur Utama PT Sahabat Bintang Perkasa—anak perusahaan BUMA, Syamsul Arifin, menyampaikan optimisme terhadap masa depan Warung BUMA. Ia menyebut antusiasme jaringan Ansor di berbagai daerah sangat tinggi untuk mereplikasi model usaha ini.

“Respon sahabat-sahabat Ansor di seluruh Indonesia sangat positif. Ke depan, Warung BUMA akan menjadi kekuatan ekonomi kader dan masyarakat. Apalagi usaha di bidang ritel ini relatif tahan krisis karena semua masyarakat membutuhkan sembako,” katanya.

Fondasi Ekonomi Kader

Kehadiran Warung BUMA tidak hanya menawarkan keuntungan finansial, tetapi juga membawa misi sosial: memperkuat kemandirian ekonomi kader Ansor, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan pola distribusi yang terintegrasi, pembiayaan kredibel, serta pengelolaan berbasis gotong royong, Warung BUMA digadang-gadang mampu menjadi lokomotif ekonomi kerakyatan di era modern.

Peluncuran Warung BUMA di Bekasi ini diharapkan menjadi momentum penting bagi pengembangan ratusan Warung BUMA lain di berbagai wilayah. Dengan dukungan Kopdes Merah Putih, Indogrosir, Bank Mandiri, dan Indomaret Group, BUMA berkomitmen untuk terus memperluas jaringan usaha, membangun ekosistem ritel yang sehat, sekaligus memperkuat kontribusi kader Ansor dalam pembangunan ekonomi nasional.