Jakarta - Gerakan Pemuda Ansor kini melangkah lebih jauh dalam membangun kemandirian ekonomi anggotanya. Melalui peluncuran BUMA (Badan Usaha Milik Ansor), organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama ini resmi menggandeng Indomaret Group dalam kemitraan strategis yang membuka peluang usaha bagi kader di seluruh Indonesia.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BUMA dan Indomaret dilakukan pada 22 Juli 2025, disaksikan langsung oleh jajaran pengurus pusat GP Ansor dan manajemen Indomaret. Kolaborasi ini menjadi tonggak baru bagi GP Ansor untuk hadir tidak hanya sebagai kekuatan sosial dan keagamaan, tetapi juga sebagai kekuatan ekonomi umat.

Apa itu BUMA?
BUMA adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Ansor, sebuah unit usaha yang dibentuk oleh GP Ansor untuk memperkuat kemandirian ekonomi kader melalui kemitraan ritel, koperasi, dan distribusi produk UMKM.

3 Model Usaha BUMA: Pilihan Sesuai Modal dan Wilayah

Dalam kerja sama ini, GP Ansor melalui BUMA bersama Indomaret menghadirkan tiga model usaha ritel yang bisa diakses oleh kader, sesuai dengan skala kemampuan dan kondisi lokal:

1. Warung BUMA
   Modal: Rp 40–60 juta
   Cocok untuk skala mikro dan lingkungan perdesaan.

2. BUMA Minimart
   Modal: Sekitar Rp 160 juta
   Menyediakan layanan ritel yang lebih lengkap untuk wilayah perkotaan atau semi-perkotaan.

3. Gerai Indomaret Co-Branding
   Modal: Hingga Rp 500 juta
   Menggunakan nama bersama Indomaret dan BUMA, dengan standar toko ritel modern.

Setiap model usaha akan mendapat dukungan penuh dari Indomaret, termasuk:

• Pasokan barang melalui Indogrosir

• Pendampingan operasional

• Pelatihan manajemen ritel profesional

Bank Mandiri juga ambil bagian dalam ekosistem ini melalui bantuan CSR senilai Rp 10 juta untuk perlengkapan rak dan fasilitas KUR hingga Rp 25 juta untuk pengadaan barang dagangan.

Warung BUMA Mulai Dijalankan: Bekasi dan Gorontalo Jadi Percontohan

Program ini tidak hanya berhenti di atas kertas. Warung BUMA pertama sudah diluncurkan di Bekasi, terintegrasi dengan Koperasi Desa Merah Putih. Warung ini menjadi pilot project sekaligus ruang pembelajaran ekonomi kader di tingkat lokal.

Sebelumnya, Warung BUMA juga hadir di Gorontalo, yang mendapat sambutan baik dari masyarakat karena menghadirkan layanan ritel modern yang tetap inklusif secara sosial.

Untuk mengetahui detail proyek Warung BUMA di Bekasi dan dampaknya terhadap ekonomi desa, baca juga: GP Ansor Resmikan Warung BUMA di Bekasi, Perkuat Ekonomi Desa.

Lebih dari Sekadar Ritel: Ini Ikhtiar Kemandirian Kader Ansor

Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menyampaikan bahwa peluncuran BUMA adalah langkah strategis menuju kemandirian kader dalam aspek ekonomi.

“Ini bukan sekadar bisnis. Ini adalah ikhtiar besar agar kader Ansor berdiri di atas kaki sendiri. Jika kader kuat secara ekonomi, maka pengabdian kepada umat dan bangsa bisa lebih luas,” ujarnya.

Pihak Indomaret pun menilai kerja sama ini sebagai kontribusi nyata dunia usaha dalam membangun ekonomi kerakyatan yang berkeadilan dan inklusif.

Tantangan, Disiplin, dan Harapan ke Depan

Program ini tentu tidak tanpa tantangan. Dari kebutuhan modal yang tidak kecil, disiplin operasional, hingga pengelolaan stok dan distribusi, semua memerlukan komitmen dan profesionalisme tinggi dari para pelaku usaha di bawah naungan BUMA.

Namun, dengan manajemen yang rapi dan kader yang disiplin, BUMA bisa melahirkan kelas menengah baru di kalangan anggota GP Ansor—dan lebih jauh lagi, menjadi model pembangunan ekonomi berbasis organisasi keagamaan.

Ingin lihat kerja sama BUMA di luar negeri? Simak artikel kami BUMA dan CAPUNP Teken Kerja Sama Strategis di Guangzhou.

Ekspansi dan Produk UMKM Kader

Ke depan, GP Ansor menargetkan ekspansi Warung BUMA ke berbagai wilayah di Indonesia, terutama desa-desa yang membutuhkan akses ritel yang terjangkau dan berkualitas. Tak hanya itu, BUMA juga akan menjadi jalur distribusi produk-produk UMKM kader Ansor agar bisa masuk ke pasar nasional.

“Ekonomi adalah salah satu pilar utama peradaban. Melalui BUMA, kami ingin membuktikan bahwa kader Ansor bisa menjadi pelaku ekonomi yang kuat dan mandiri, bukan sekadar penonton,” ujar Addin.

Kesimpulan

Kemitraan strategis antara GP Ansor dan Indomaret melalui BUMA (Badan Usaha Milik Ansor) menandai langkah penting dalam memperkuat kemandirian ekonomi kader. Dengan menghadirkan berbagai model usaha yang dapat diakses oleh kader di seluruh Indonesia, BUMA bukan hanya menjadi kendaraan bisnis, tetapi juga instrumen pemberdayaan umat berbasis organisasi.

Langkah ini mencerminkan transformasi GP Ansor menuju organisasi yang adaptif dan relevan dengan tantangan zaman. Lebih dari sekadar ritel, BUMA adalah simbol kemandirian, kolaborasi, dan kekuatan ekonomi kader yang berdaya saing.

BUMA (Badan Usaha Milik Ansor) adalah inisiatif ekonomi strategis yang dikelola oleh GP Ansor untuk membangun kemandirian, pemberdayaan, dan kekuatan ekonomi kader.

Melalui kolaborasi lintas sektor, jaringan kader, serta semangat gotong royong, BUMA terus bergerak menjadi motor ekonomi umat yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Kunjungi buma-group.id untuk informasi terbaru seputar program, kemitraan, dan peluang usaha bersama BUMA.